KAMMI PD Bandar Lampung Mengawal Ultimatum 2x24 Jam untuk Tanggapi Tuntutan
Bandar Lampung, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bandar Lampung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal ultimatum 2x24 jam yang telah disampaikan dalam aksi bertajuk “Indonesia Cemas" pada Senin, 1 September 2025 di Bandar Lampung.
Aksi tersebut digelar sebagai respons terhadap kondisi bangsa yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Mulai dari hukum yang tajam ke bawah, kenaikan pajak untuk kepentingan kekuasaan, biaya pendidikan yang semakin mahal, krisis moral yang diabaikan, hingga suara rakyat yang dibungkam, membuat keresahan publik kian memuncak.
“Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI. Prinsip ini yang mendorong kami turun ke jalan. Suara kami adalah ekspresi keresahan. Langkah kami adalah bukti bahwa mahasiswa tak pernah mati rasa, apalagi mati akal,” tegas Siti Masrori, selaku Sekdep Kebijakan Publik KAMMI Bandar Lampung.
Dalam aksi tersebut, KAMMI membawa 10 tuntutan utama:
1. Mendesak DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
2. Mendesak DPR melakukan pemotongan tunjangan dan gaji anggota DPR serta berhenti menggunakan pajak rakyat untuk menekan rakyat.
3. Meminta Presiden Prabowo memecat menteri-menteri bermasalah.
4. Mendesak para ketua partai memecat kader bermasalah yang duduk di legislatif maupun eksekutif.
5. Menuntut Kapolri turun dari jabatannya dan melakukan reformasi total Polri.
6. Menolak efisiensi pada sektor pendidikan dan kesehatan.
7. Meningkatkan kualitas gaji guru dan dosen.
8. Mendesak pembebasan lahan Anak Tuha.
9. Menolak disahkannya RUU KUHAP.
10. Meminta Menteri ATR/BPN segera melakukan reformasi agraria di Provinsi Lampung, mengukur ulang PT SGC, dan membebaskan lahan Anak Tuha segera.
KAMMI menuntut jaminan dari pemerintah bahwa seluruh aspirasi tersebut tidak akan diabaikan atau hanya dianggap formalitas belaka.
“Kita pulang dengan janji, dan janji adalah hutang. Janji bukanlah akhir. Perjuangan belum selesai. Kami akan terus mengawal, mengawasi, dan menuntut agar setiap kata yang diucapkan menjadi kenyataan,” tegas pernyataan tersebut.
Dari keresahan tumbuh perlawanan. Dari perlawanan lahir harapan.
Salam Muslim Negarawan.
Panjang umur perjuangan.
Allahu Akbar!




Tidak ada komentar: