Gelombang Aksi Massa di Lampung Hari Ini, Damai dan Tertib
Postlampung.com - Demonstrasi masih terjadi di sejumlah kota di Indonesia, salah satunya di Kota Bandar Lampung, Senin (1/9) ini.Ribuan massa demonstrasi 'Aliansi Lampung Melawan' menggeruduk kantor DPRD Provinsi Lampung, Kota Bandarlampung dengan membawa keranda jenazah, Senin (1/9).Terlihat dua mahasiswa membawa sebuah replika keranda jenazah yang ditutupi kain putih bertuliskan 'RIP Keadilan' sebagai simbol matinya nurani DPR dan duka cita atas ketimpangan di Indonesia.Massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa berbagai universitas, ojek online (ojol), ormas dan beberapa elemen masyarakat lainnya. Massa yang datang membawa bendera merah putih, organisasi kemahasiswaan, beragam poster menyindir DPR dan Polri hingga bendera anime One Piece.Ribuan massa aksi dikawal oleh barisan Polwan yang ditempatkan di depan pagar jeruji besi gerbang utama Gedung DPRD Lampung. Tampak kawat berduri yang telah dipasang melintang di pintu utama gedung DPRD Lampung.Koordinator aksi berkali-kali menyerukan agar tidak terpancing dan provokasi."Hati-hati kawan terprovokasi. Tetap satu komando, kita datang menyuarakan aspirasi masyarakat," serunya dari atas mobil komando."Hati-hati kawan terprovokasi. Tetap satu komando, kita datang menyuarakan aspirasi masyarakat," serunya dari atas mobil komando.Sejumlah kendaraan taktis (Rantis) Brimob, mobil komando, dan mobil water cannon turut disiagakan dan terparkir di depan pelataran gedung kantor DPRD Lampung.Selama unjuk rasa berlangsung, jaringan internet di kompleks gedung DPRD Lampung sulit diakses.Sementara itu, aparat gabungan dari kepolisian dan TNI menangkap 3 pemuda yang diduga bawa bom molotov. Mereka diamankan saat berada di Jalan Kartini, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung."Benar, ada yang diamankan diduga sebagai provokator. Mereka diamankan, bukan massa aksi atau saat unjuk rasa melainkan di jalan. Saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari.Di sisi lain, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal sempat meminta barisan massa aksi duduk bersama dan meminta polisi membuka kawat berduri yang sempat ingin dibongkar mahasiswa. Mirzani menyampaikan kepada massa aksi untuk menyampaikan aspirasinya atau tuntutan mereka secara langsung dengan tertib.
Tidak ada komentar: