Napak Tilas : Jejak Dakwah Islam Di Lampung





Studi di Lamban Gedung Kuning, Sukarame, Bandar Lampung

Oleh : Alvina Octika, Risa Maryu Agusta, Sekar Wahyuni Robiyah


Bersama KAMMI Wilayah Lampung, hari ini 13 pemuda dari berbagai daerah yaitu Lampung, Riau, Sumbar, Jabar, Jaksel, bahkan seorang mahasiswa Turki juga turut serta melakukan kunjungan ke Rumah Edukasi Lamban Gedung Kuning, Bandar Lampung.

Provinsi Lampung, yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, memiliki sejarah panjang dalam proses islamisasi. Islam masuk ke wilayah ini sejak abad ke-12 hingga 16 Masehi melalui jalur pernikahan,perdagangan, dakwah, dan hubungan politik, terutama dari wilayah Sumatera Barat dan pesisir Jawa. Penyebaran Islam di Lampung memberikan pengaruh besar dalam aspek sosial, budaya, dan pemerintahan masyarakat Lampung.

Seperti halnya jejak masuknya islam di Indonesia, Masyarakat Lampung pada masa sebelum masuknya tokoh yang menyebaran islam. Indonesia didominasi oleh Kerajaan salah satunya juga ada Kerajaan di Lampung yaitu Kerajaan Sekala Bghak. Namun setelah era perjuangan kemerdekaan, bentuk negara Indonesia tidak lagi berupa Kerajaan-kerajaan melainkan berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masyarakat Lampung memiliki kekhasan yaitu seluruh Masyarakat Lampung asli tidak beragama lain kecuali Islam. Akan tetapi dalam jejak sejarahnya Lampung mengalami 4 fase sebelum adanya agama Islam. Pada tahun 2500 SM, yaitu Zaman Batu yang dimana suku Lampung tidak memiliki agama. Dalam artian,suku Lampung menganut animisme dan dinamisme. Fase kedua, sebelum masuk abad kesatu masehi, di bumi Skala Bghak telah dihuni juga oleh “Suku Tummi” manusia kedua di bumi Lampung. Kemudian pada abad ketiga,tepatnya tahun 342 Masehi telah berdiri Kerajaan Skala Bghak dengan raja pertamanya yaitu Raja Laula dan Raja Terakhirnya yaitu Raja Skarhamonga tau disebut zaman Hindu Birawa pada abad ke-12. Fase ketiga,tahun 1114 Masehi kedatangan Islam di bumi Lampung dari Arab Gujarat (Kerajaan Pasai Aceh) yaitu Kerajaan Islam “Paksi Pak Skala Bghak” dibawah kepemimpinan Raja Ratu ngegalang Paksi. Fase Keempat,1442 Masehi dengan keempat putra “Sultan Raja Empu Belunguh” yaitu Sultan Raja Empu Pernong, Sultan Raja Empu Nyerupa, Sultan Raja Empu Bejalan Diway dan satu putri  yaitu Ratu Empu Bulan.


Dakwah islam di lampung dilakukan melalui berbagai pendekatan Kultural.Adapun corak Islam dilampung mencerminkan perpaduan nilai-nilai islam yang universal dengan kearifan local, menghasilkan islam yang toleran dan kaya akan keberagaman. Hal ini dibuktikan dengan adanya falsafah hidup orang Lampung yang disebut Piil Pesenggiri.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.